TOKYO, KOMPAS.com — Ilmuwan Jepang berupaya mengembangkan cara untuk membaca mimpi, sesuatu yang sejak masa lalu telah menjadi misteri.
Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Science, peneliti di ATR Computational Neuroscience Laboratories di Kyoto menggunakan magnetic resonance imaging (MRI) untuk melakukan pemindaian, mendeteksi lokasi otak yang aktif pada saat-saat awal tidur.
Awalnya,
sukarelawan saat tidur dipindai dengan MRI. Kemudian, mereka
dibangunkan dan diminta menggambarkan mimpinya. Proses ini dilakukan 200
kali.
Hasil studi menunjukkan bahwa ilmuwan berhasil memprediksi
gambaran yang dilihat dalam mimpi sukarelawan dengan akurasi 60 persen
serta meningkat menjadi 70 persen untuk beberapa obyek spesifik, seperti
manusia, kata-kata, dan buku.
"Kami menyimpulkan bahwa kami
mampu mengungkap beberapa mimpi dengan tingkat kesuksesan tinggi," kata
Yukiyasu Kamitani, pimpinan penelitian ini.
"Mimpi telah memukau
manusia sejak zaman kuno. Namun, fungsinya belum terjawab. Saya percaya,
hasil penelitian ini adalah langkah kunci menuju pembacaan mimpi yang
lebih akurat," tambah Kamitani seperti dikutip AFP, Jumat (5/4/2013) lalu.
Program
penelitian Kamitani adalah bagian dari upaya Pemerintah Jepang untuk
memahami cara kerja otak dan mengaplikasikannya dalam dunia medis serta
meningkatkan kesejahteraan.
"Teknologi ini membantu orang dengan
keterbatasan fisik untuk bergerak dengan organ buatan atau membantu
menyembuhkan orang yang mengalami demensia atau penyakit terkait otak di
masa depan," kata pejabat Kementerian Riset dan Teknologi Jepang
seperti dikutip TimesLIVE, Jumat lalu.
Meski demikian,
teknologi ini mungkin menuai konsekuensi etik. Di masa depan, mungkin
seseorang akan punya kuasa untuk membaca pikiran orang lain.
sumber :http://www.kompas.com
Makna Kebijaksanaan menurut Bangsa Sumeru
-
Sumeru adalah salah satu bangsa di Tayvat yang selalu mengejar pengetahuan,
sehingga disebut sebagai bangsa Kebijaksanaan. Dalam. Mengikuti
kebijaksanaan, ...
Tidak ada komentar:
Write komentar