Kompasiana- Setelah dua tahun berturut-turut
dipegang oleh Islandia (2012 dan 2011) kini, negara paling aman di dunia
2013 ternyata tetap jatuh kepada sang “juara bertahan” Islandia, sebuah negara “kecil” bagian utara Atlantik atau sekitar 1000 km dari Norwegia.
Sesuai dengan laporan terbaru yang
dirilis oleh Institute for Econimics and Peace (IEP) yang berpusat di
Sydey, Australia pada 10 Juni lalu memperlihatkan Islandia adalah negara
paling aman di dunia. Berdasarkan metoda korelasi antara indikator
Global Peace Index (GPI) dan Positve Peace Index (PPI) memperlihatkan
bahwa Islandia adalah negara paling aman di dunia 2013. (Sumber: http://www.visionofhumanity.org/pdf/gpi/2013_Global_Peace_Index_Report.pdf).
Metode penilaian yang menghubungkan
korelasi empiris antara domain perdamaian dan sosial budaya dengan
domain ekonomi pembangunan itu telah digunakan oleh IEP dalam
penelitian yang telah dipublikasikan kepada dunia dalam 5 tahun
terakhir.
Terdapat 23 indikator penilaian
dalam metoda GPI dan PPI yang menjadi acuan IEP. Beberapa indikator
terpenting dalam penilaian kedua metoda tersebut yaitu :
- Konflik domestik dan internasional yang sedang terjadi di sebuah negara
- Tindakan menjaga keamanan dan ketentraman warga
- Pengeluaran dan belanja negara untuk kepentingan militer dan pertahanan
- Pemerintahan yang sehat dan berjalan dengan efisien
- Pencegahan korupsi
- Hubungan baik dengan negara tetangga
- Kebebasan dalam arus informasi
- Pemerataan sumber daya
- Tingkat penerimaan hak orang lain
- Lingkuiangan bisnis yang sehat.
- Tingkat kesehatan dan Pendidikan, dll
Atas dasar itu, IEP menerbitkan hasil GPI 2013 terhadap 168 negara dalam beberapa katagori, yaitu :
- Sepuluh negara paling aman di dunia (sesuai rangking ) yaitu : (1) Islandia; (2) Denmark; (3) New Zealand; (4) Austria; (5) Switzerland; (6) Jepang; (7) Findlandia; (8) Kanada; (9) Swedia dan (10) Belgia.
- Sepuluh negara paling berbahaya tingkat keamanannya sesuai rangking adalah : (1). Afganistan; (2) Somalia; (3) Suriah; (4) Irak. (5) Sudan; (6) Pakistan; (7) Republik Demokratik Kongo; (8) Rusia dan (9) Korea Utara dan (10) republik Afrika Tengah.
- Sepuluh negara teraman di Asia Pasifik, yaitu : (1) New Zealand; (2) Jepang; (3). Australia; (4) Singapore; (5) Taiwan; (6) Malaysia; (7) Laos; (8) Vietnam; (9) Korea Selatan dam (10). Timor-Leste, serta Indonesia pada urutan (11).
Indonesia meskipun urutan ke 11 di bawah
Timor Leste, tapi secara global menduduki peringkat (54) satu strip di
bawah Perancis (53) dan satu strip di atas Tanzania (55). Posisi ini
memperlihatkan perbaikan dibandingkan posisi tahun lalu berada di
peringkat (63) pada 2012 dan (68) pada 2011.
Selain itu, pada rangking global
negara paling aman dunia posisi Indonesia lebih baik dari AS (99).
Apalagi dibanding Rusia pada peringkat 155, posisi kita jauh lebih baik
meskipun dibandingkan degan Malaysia (29) dan Vietnam (41) kita masih
kalah kelas dibanding dua negara sahabat tetangga tersebut.
Sementara itu, GPI 2013 juga memberi
informasi bahwa dunia dalam 5 tahun terakhir (sejak 2008) menjadi
kurang damai dimana trend perdamaiannya cenderung menurun (negatif).
Berdasarkan penilaian GPI terjadi penurunan indeks perdamaian dunia
secara umum pada angka 5% yang diakibatkan oleh :
- Kenaikan yang tajam dalam persoalan aneka bentuk pembunuhan manusia di seluruh dunia
- Dampak perang Afganistan
- Dampak krisis perang saudara Suriah
Penting atau tidak penting masalah
indeks tersebut bagi sebuah negara dibanding negara lainnya tentu tak
perlu dikaji karena tergantung pada persepsi sebuah negara. Apa yang
tertera pada tulisan ini adalah produk empiris, obyektif dan sangat
terukur dengan sejumlah parameter yang menjadi standard penilian.
Salah satu pakar yang terlibat dalam
Institute ini memberikan statemennya bahwa, melalui riset dan analisa
GIP ini akan memberi informasi kepada sebuah negara untuk memperbaiki
sisi apa saja yang akhirnya berdampak pada tingkat kepercayaan negara
lain berinvestasi dalam iklim dunia usaha yang sehat dan terpercaya.
Dengan demikian, apakah kita masih
memperdebatkan posisi kita di bawah Srilangka atau Timor Leste? Bukankah
lebih baik kita terus berusaha memperbaiki posisi tahun demi tahun
sehingga iklim perdamaian negara kita semakin baik yang akhirnya
berdampak pada meningkatnya pertumbuhan perekonomian negara?
Saat ini dunia bisa saja lebih
memilih berinvestasi ke Islandia ketimbang Indonesia. Kita berharap
beberapa tahun ke depan akan berpindah ke Indonesia. Akan tetapi,
mengingat koruptor di negara kita masih bebas gentayangan dimana-mana dan berani tampil dihadapan umum tanpa sungkan bahkan bebas bisa tertawa, apakah harapan ini bisa terjadi?
sumber:
Tidak ada komentar:
Write komentar