Pada pria, proses pembentukan sperma dari spematosit primer hingga terbentuk sel sperma memerlukan waktu sekitar 48 jam. Dan setiap individu pria dapat mengeluarkan sperma sekitar 3 ml, dan dalam setiap mililiter dapat terkandung hingga 120 juta sperma. Berarti setiap individu dapat mengeluarkan 360 juta sel sperma dalam 3ml air mani. Secara teoritis, jumlah sperma X dan Y sama. Jadi, jumlah sperma X dan Y masing-masing sekitar 180 juta sel. Kemungkinan sperma X dan Y untuk bertemu dengan sel ovum sama, maka kemungkinan lahir bayi laki-laki atau perempuan akan sama. Namun, hasil survei menunjukkan bahwa bayi laki-laki yang dilahirkan adalah 105 dibandingkan 100 bayi perempuan. Hal ini disebabkan karena sperma Y lebih cepat gerakannya dibandingkan sperma X. Namun, setelah dilahirkan kematian bayi laki-laki 50% lebih tinggi daripada bayi perempuan. Beberapa penyakit infeksi lebih mudah menyerang laki-laki daripada perempuan.
Selain karena gerakannya lebih cepat, sperma Y lebih mudah terpengaruh kondisi keasaman vagina. Jika vagina agak asam (pH sekitar 6), sperma Y gerakannya akan lebih cepat daripada sperma X, sehingga kemungkinan lahir bayi laki-laki lebih besar. Namun, jika kondisi vagina asam (pH 5-6), sperma Y akan mati sedangkan sperma X yang lebih tahan keasaman banyak yang masih hidup, sehingga kemungkinan lahir bayi perempuan lebih besar daripada bayi laki-laki. Kondisi vagina yang terlalu asam (pH lebih rendah dari 5) akan mematikan sperma. Dari uraian tersebut ternyata, jika kodisi vagina ibu asam, maka bayi yang dilahirkan lebih banyak berjenis kelamin perempuan. Jika kondisi agak asam, maka bayi yang dilahirkan lebih banyak laki-laki.
Tidak ada komentar:
Write komentar