Suatu hari, Imam Al-Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Iman
Al-Ghozali bertanya.
Pertama
“Apakah yang paling dekat dengan diri kita di
dunia ini ?”.
Murid-muridnya pun
menjawab : “orang tua, guru, kawan dan sahabatnya”.
Imam Ghozali
menjelaskan bahwa semua itu banar . tetapi
sesungguhnya yang paling dekat dengan kita adalah kematian. Sebab itu adalah janji Allah SWT, bahwa setiap yang
bernyawa pasti akan mati [ Q.S. Ali Imran ]
Kedua
“Apakah
yang paling jauh dari diri kita di dunia ini ?”
Murid-muridnya
menjawab : “negara Cina, Bulan, matahari dan bintang-bintang”.
Lalu Imam Ghozali
menjelaskan bahwa semua jawaban yang mereka berikan itu adalah benar. Tapi yang paling benar adalah masa lalu. Walau bagaimanapun caranya kita
tak akan mampu kembali kemasa lalu. Oleh karena itu kita harus menjaga hari ini
dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran
agama.
Ketiga
“ apakah
yang paling besar didunia ini?”.
Murid-muridnya
menjawab : “gunung, bumi dan matahari”.
Semua jawaban
tersebut benar kata Imam Al-Ghozali.
Tetapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah Hawa nafsu [ Q.S. Al-A’Raaf]. Maka kita harus berhati-hati dengan
nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.
Keempat
“ Apakah yang paling
berat di dunia ini?”.
Ada yang menjawab :
“besi dan gajah”. Semua jawaban itu benar
kata Imam Ghozali. Tetapi yang paling tepat adalah memegang amanah ( Q.S. AL-Ahzab 72 ).
Kelima
“Apakah
yang paling ringan di dunia ini?”.
Ada yang menjawab :
“kapas,angin, debu, dan dedaunan”.
Semua itu benar kata Imam Ghozali, tetapi yang
paling ringan di dunia ini adalah meninggalkan sholat. Sering kali kita
hanya karena pekerjaan, kita tinggalkan sholat kita. .
Hanya karena
kesibukan duniawi kita mudah meninggalkan sholat.
Dan pertanyaan keenam
“Apakah yang paling
tajam di dunia ini?”.
Murid-muridnya
menjawab dengan serentak : “ Pedang . .!”.
Benar . . kata Imam Ghozali, tetapi sesungguhnya yang
paling tajam itu adalah lisan .
Karena
Melalui lisan kita,
manusia akan mudah menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.
Rasulullah SAW bersabda : “ lisan
orang yang berakal muncul dari balik hati nuraniya. Maka , ketika hendak
berbicara, terlebih dahulu ia kembalikan pada nuraninya. Apabila ada manfaat
baginya, ia berbicara dan apabila dapat
berbahaya maka ia menahan diri. Sementara hati orang yang bodoh berada di mulut, ia berbicara sesuai
apa yang ia maui.”( diriwayatkan oleh Shahihain).
Sumber : Buletin Jumat Washilah.
Tidak ada komentar:
Write komentar