Hallo

SINETRON = PEMBODOHAN, Tolak Sinetron Murahan !!

ANTI SINETRON PEMBODOHAN

Sinetron, kenapa sinetron di Indonesia masih menjadi tontonan favorit masyarakat  banyak? Ayolah buka mata anda! Apasih yang kita dapat dari sinetron? Pesan moral? Hiburan? . Semuanya omong kosong. Lagi pula sinetron semakin lama, semakin tidak kreatif, tidak mendidik. Ceritanya semua hampir seragam, pasti yang diperebutkan harta, tahta atau wanita. Jarang sekali(hanya satu/dua) ada yang mengandung pesan moral. Ya, di SCTV ada sinetron bertema religi yang mengandung pesan moral. Tapi, tetap saja ada kekurangannya. Suatu cerita itu harusnya menuju penyelesaian. Maka, kalau tidak ada juga tidak asik. Membosankan. Bagaikan kurang garam.

Kembali lagi, sinetron indonesia memang tidak/kurang kreatif. Kalau ada yang kreatif sedikit, ternyata jiplak dari drama luar, seperti jepang/korea. Lebay. Ceritanya muter-muter,  tidak real, tidak menggambarkan kehidupan masyarakat yang sebenarnya, banyak nangisnya, mengajarkan mendapatkan sesuatu dengan cara licik, mengajarkan kehidupan mewah, glamor, ala barat, kapitalisme, dan bisa ditebak.
Kenapa bisa ditebak. Tentu saja. Karena sinetron Indonesia adegannya melulu begitu, dipanjang-panjangin, dan akhirnya diulang.
Ini buktinya, 10 adegan  yang selalu ada dalam tayangan sinetron :
  1. Adegan cewek yang menyiram pacarnya dengan air minum karena kepergok selingkuh dengan wanita lain (adegan ini biasanya berlangsung di Restoran)
  2. Adegan orang yang menghentikan sebuah pernikahan. Biasanya ketika penghulu bertanya pada para saksi, "Sah para saksi?", tiba tiba ada tokoh lain yang berteriak "Tunggu!" Untuk menggagalkan pernikahan (Basi)
  3. Adegan sedih saat seorang cewek atau cowok sedang ditimpa kemalangan, trus lari keluar rumah (Biasanya turun hujan sampe basah-basahan, biar dikira melas kali ya?)
  4. Adegan tokoh utama yang sedang mencari tokoh lainya (pacar, ayah, ibu, atau orang lain yang disayanginya) namun belum ketemu, padahal sudah berada di jarak yang dekat, entah karena si tokoh tidak melihat, atau pandanganya tertutup angkot (biasanya gitu sih)
  5. Adegan tokoh utama cowok yang dengan mudahnya bisa menang jika berkelahi dengan penjahat walaupun dikeroyok (Padahal di awal cerita tak ada adegan si tokoh utama cowok belajar pencak silat)
  6. Adegan tokoh yang berteriak kaget "APA......?" saat diberitahu ada anggota keluarganya yang kecelakaan (emangnya ga ada ekspresi lain ya selain "APA...?")
  7. Adegan kecelakaan yang goblok, udah tahu mau ada mobil atau motor yang nabrak bukanya lari atau menghindar malah cuman berdiam diri nutupin mata sambil berteriak.
  8. Adegan penjahat yang lagi lari-lari ngejar tokoh utama lalu berhenti sejenak cuma buat teriak "Hoee Jangan Lari loe!" (kalo cuma mau bilang begitu ngapain pake berhenti segala, goblok. Gobloknya lagi, udah tahu dikejar penjahat kok malah disuruh berhenti, ya tentu aja gak mau... Hahahahahah Koplak bener ya!)
  9. Kalo ada firasat buruk atau terjadi sesuatu yang gawat (biasanya si tokoh utama kecelakaan atau kenapa), maka akan ada tokoh utama yang lain yang menjatuhkan gelas trus gelasnya pecah deh
  10. Pada awal cerita, si cewek sama si cowok musuhan. tapi akhirnya malah saling jatuh cinta.....Kalo yang ini super basi

.
Kesimpulannya, sinetron sekarang is all about money. Ah, kangen dengan tv anime( Tv7) dan Tv Pendidikan Indonesia (TPI). Tv yang memberi suasana berbeda, dan pilihan channel dari sekian acara yang membosankan.
Oh, rasanya tidak fair bila saya mengkritik tanpa memberikan saran, Saran saya untuk Tv serta sutradara sinetron:
1. Yang beragam doong nayangin acara tu. Kenapa tidak ada anime, Acara documentary yang bagus dan mendidik seperti, discovery chanel, national geographi atau fold by nature , musik manca, kan juga perlu mengetahui perkembangan musik luar, daripada musik Indonesia yang cinta-cinta melulu dan Film luar, munculin lagi , Smallvilles, Heroes, dan lain-lain.
2. Sinetron, yang kreatif dong. . Yang menginspirasi, memotivasi, menceritakan seseorang dalam meraih mimpi-mimpinya.
3. Sinetron, tunjukkan ke-Indonesiaan dong. Masak budaya glamor dan kebarat-baratan yang cenderung ditonjolin.
4. Sinetron, yang real dong . Jangan dibuat-buat, apa adanyalah.
5. Sinetron, jangan panjang-panjang dong . . Baik durasi maupun episodenya. Kalau ceritanya udah selesai. . Ya . . Selesai saja, ganti dengan cerita baru. Jangan muter-muter, yang teraniaya, teraniaya terus. Kapan bahagianya?
6. Yang merakyat dong. Nggak usah glamor-glamor, tampilkan dong kehidupan sederhana melawan kehidupan keras masa kini dengan penuh optimistis.
7. Jangan hanya jiplak.
8. Yang kreatif yang beda. Kalo masih sekolah, latarnya saja disekolah. Seharusnya ceritanya tentang kehidupan sekolah, dengan guru, dengan buku dan dengan pelajaran. Eh, malah cinta-cintaan. Dengan pria merebutkan wanita, pakai cara licik, dendam, amarah, yang miskin diinjak-injak dan selalu menjadi pihak yang kalah. Apalagi kalau ceritanya tentang anaknya. Kalau nggak hilang yaa tertukar.
Sekali lagi, yang riil, tenanan, tampilkan ke Indonesiaan. JANGAN HANYA MENCARI UANG, TETAPI MASA BODOH DENGAN KUALITAS. Kualitas diabaikan. . JANGAN HANYA BERPINSIP, KALAU MASIH ADA YANG SENANG, NGAPAIN HARUS TAMAT. Bahkan sampai ratusan episode? Berseson- sesson. Ah, bullshit. Coba kalau orang luar lihat sinetron kita apa dia tidak bertanya. Ooh, ternyata Kehidupan di Indonesia begini yaa . Penuh kelicikan, suka berfoya-foya, tidak mengutamakan kerja/belajar, dan membuang-buang waktu.
Apaan ini? Indonesia - Indonesia!
Hhem. . Ck. .ck. .ck . .;-(
.
. Sekian , setuju tidak dengan pendapatku? Bila ada yang perlu ditambahkan silahkan COMMENT! Jangan sungkan-sungkan.
Oh, ya , bila anda tidak suka sinetron atau anda telah sadar bila sinetron memang "sampah" dan merupakan pembodohan. Tidak ada salahnya kalau anda bergabung di page facebook ini,
Gerakan Anti Sinetron, Tolak Sinetron Pembodohan :
Gerakan Anti Sineton {GAS}    7666 ORANG MENYUKAI INI dan TERUS BERTAMBAH

Tidak ada komentar:
Write komentar

Recommended Posts × +