Cara Merubah Nama Modul Django
-
Untuk merubah nama modul default atau app di django Anda bisa merubahnya di
file apps.py yang berada di namaapp/apps.py dengan menambahkan :
verbose_name =...
10 Manusia Super dengan Kemampuan Langka
1. Manusia dengan Otak yang Menakjubkan (Daniel Tammet)
Daniel Paul Tammet adalah orang Inggris yang berbakat dengan kemampuan
yang luar biasa pada perhitungan matematis, memori, dan pembelajaran
bahasa. Ia dilahirkan dengan bawaan epilepsi. Ia mengatakan, setiap
angka hingga 10.000 masing – masing memiliki ‘rasa dan bentuk’ yang
unik, sehingga ia dapat ‘merasakan’ apakah suatu angka tersebut termasuk
angka yang utama ataupun campuran. Sebagai contoh, ia mengatakan bahwa
angka 289 adalah angka yang jelek, angka 333 menarik, dan Pi itu indah.
Tammet memegang rekor sebagai orang yang ‘memproses’ dan menghitung
nilai Pi ke angka 22,514 hanya dalam waktu lima jam. Dia juga mampu
berbicara dalam berbagai bahasa, termasuk Inggris, Perancis, Finlandia,
Jerman, Spanyol, Lithuania, Rumania, Estonia, Wales, dan Esperento.dia
sangat menyukai Bahasa Estonia karena kaya akan huruf hidup. Tammet
mampu mempelajari bahasa baru dengan sangat cepat. Untuk membuktikannya,
Tammet ditantang Channel Five (sebuah saluran TV) untuk mempelajari
Bahasa Islandia hanya dalam 1 minggu. 7 hari kemudian, Tammet muncul di
televisi Islandia dan berbicara dalam Bahasa Islandia. Sampai – sampai,
instruktur bahasa Tammet mengatakan bahwa Tammet ‘manusia yang tidak
seperti manusia’.
Penjelasan teoritis mengenai Perjalanan Waktu
1. PENGERTIAN RUANG WAKTU
A.MISKONSEPSI TTG RUANG WAKTU
apakah ini pendapat kamu tentang waktu?
"waktu selalu berjalan dengan kecepatan yang sama dimana2 di seluruh alam semesta ini"
apakah ini pendapat kamu tentang ruang?
"ruang ya begitu aja.. 3 dimensil dan statis"
maka kamu salah
ternyata ruang waktu itu sangat relatif, bisa berubah2 tergantung keadaanya..
dan ini buktinya
B. BUKTI RELATIVITAS RUANG WAKTU
ada 2 hal yang bisa mempengaruhi ruang waktu... Kecepatan dan gravitasi
dan ini buktinya
a. Gravitational Lensing:
bagaimana
gravitasi bisa mempengaruhi ruang dan waktu? gini, pertama kamu jangan
salah paham ttg gravitasi.. gravitasi bukan cuma sesuatu yang narik kamu
ke bumi.. bukan..
gravitasi
adalah pembengkokan ruang dan waktu yang dilakukan oleh benda
bermassa.. dan semakin besar massa suatu benda, semakin besar pula
pembengkokkan ruang waktu yang dilakukkanya..
dan ini adalah bukti dari pembengkokkan
WATAK TEMBANG MACAPAT
WATAK SEKAR MACAPAT, GURU LAGU,GURU GATRA, GURU WILANGAN SEKAR MACAPAT
MASKUMAMBANG, MIJIL ,PANGKUR GAMBUH . . . .
NO
|
SEKAR
|
WATAKE
|
GURU LAGU, GURU WILANGAN, GURU GATRA
|
1
|
MIJIL
|
Trenyuh, kepilut,
gandrung, prihatin
|
6 gatra
10i,
6o, 10e, 10i, 6i, 6u
|
2
|
KINANTHI
|
Gembira, mesra, (
medharake raos tresno asih)
|
6 gatra
8u, 8i,
8a, 8i, 8a, 8i.
|
3
|
SINOM
|
Seneng , gembira,
mencutake prasaja,
sigrak semanak
|
8 gatra
8i, 8a,
8i, 7i, 8u, 7a, 8i, 12a.
|
4
|
ASMARADANA
|
Susah, prihatin,
amarga ketamaan asmara
|
: 8i,
8a, 8e (8o), 8a, 7a, 8u, 8a.
|
5
|
DHANDHANGGULA
|
Manis, luwes,
kesengsem,
|
10i,
10a, 8e, 7u, 9i, 7a, 6u, 8a, 12i, 7a.
|
6
|
GAMBUH
|
Lugas, blaka, tanpo
ragu-ragu, kangge pitutur
|
5 gatra :
7u,
10u, 12i, 8u, 8o.
|
7
|
MASKUMAMBANG
|
Susah, nalangsa,
prihatin,
klara-lara
|
4 gatra :
12i,
6a, 8i, 8a
|
8
|
DURMA
|
Nepsu,serena, murka,
muntap
|
7
gatra :
12a,
7i, 6a, 7a, 8i, 5a, 7i.
|
9
|
PANGKUR
|
Gagah,greget,sereng
|
8a,
11i, 8u, 7a, 12u, 8a, 8i
|
10
|
MEGATRUH
|
Susah,sedih,keranta-ranta
|
5 gatra
12u,
8i, 8u, 8i, 8o
|
11
|
POCUNG
|
Saksekecanipun,
sembrana pari kena,
dagelan
|
4 gatra :
12u,
6a, 8i, 12a.
|
|
|
|
|
PITUTUR (NASIHAT) dari SEKAR GAMBUH
PUPUH III GAMBUH
Arti tembang macapat GAMBUH, arti kata, makna ,tejemahan, bahasa Indonesia, pesan, arti
Sekar gambuh ping catur, kang cinatur polah kang kalantur, tanpa tutur katula-tula katali, kadaluwarsa kapatuh, katuruh pan dadi awon.
Sekar gambuh pola yang keempat, yang menjadi bahan perbincangan adalah perlaku yang tidak teratur, tidak mau mendengar nasihat, semakin lama semakin tak terkendali, hal ini akan berakibat buruk.
02
Aja nganti kabanjur, barang polah ingkang nora jujur, yen kebanjur sayekti kojur tan becik, becik ngupayaa iku, pitutur ingkang sayektos.
Jangan sampai kau terlanjur dengan tingkah polah yang tidak jujur, jika sudah telanjur akan mecelakakan, dan hal itu tidak baik. Oleh karena itu, berusahalah ajaran yang sejati.
03
Tutur bener puniku, sayektine apantes tiniru, nadyan metu saking wong sudra papeki, lamun becik nggone muruk, iku pantes sira anggo.
Ajaran yang benar itu patut kau ikuti, meskipun berasal dari orang yang rendah derajatnya, namun jika baik dalam mengajarkan, maka ia pantas kau terima.
04
Ana pocapanipun, adiguna adigang adigung, pan adigang kidang adigung pan esthi, adiguna ula iku, telu pisan mati sampyoh.
Ada kiasa yang berbunyi adiguna, adigang, adigung, adigang kiasan kijang, adigung kiasan gajah, dan adiguna kiasan ular. Ketiganya mati bersamaan.
05
Si kidang ambegipun, angandelaken kebat lumpatipun, pan si gajah angandelken gung ainggil, ula ngandelaken iku, mandine kalamun nyakot.
Tabiat si kijang adalah menyombongkan kecepatannya berlari, si gajah menyombongkan tubuhnya yang tinggi besar, sedangkan si ular menyombongkan bisaya yang ganas bila menggigit.
06
Iku upamanipun, aja ngandelaken sira iku, suteng nata iya sapa kumawani, iku ambeke wong digang, ing wasana dadi asor.
Itu semua hanya perumpamaan, janganlah kau menyombongkan diri karena putra raja sehingga merasa tidak mungkin ada yang berani, itu tabiat yang adiganng, ujung-ujungnya merendahkanmu.
07
Adiguna puniku, ngandelaken kapinteranipun, samubarang kabisan dipundheweki, sapa bisa kaya ingsun, togging prana nora enjoh.
Watak adiguna adalah menyombongakan kepandaiannya, seluruh kepandaian adalah miliknya. Siapa yang bisa seperti aku, padahal akhirnya tidak sanggup.
08
Ambek adigung iku, angungasaken ing kasuranipun, para tantang candhala anyenyampahi, tinemenan nora pecus, satemah dadi geguyon.
Tabiat orang adigung adalah menyombongkan keperkasaan dan keberaniannya, semuanya ditantang berkelahi, bengis, dan suka mencela. Tetapi jika benar-benar dihadapi, ia tak akan melawan, bahkan jadi bahan tertawaan.
09
Ing wong urip puniku, aja nganggo ambek kang tetelu, anganggowa rereh ririh ngati-ati, den kawangwang barang laku, kang waskitha solahing wong.
Dalam kehidupan, jangan kau kedepankan tiga tabiat tersebut, berlakulah sabar, cermat, dan hati-hati. Perhatikan segala tingkah laku, waspadai segala perilaku orang lain.
10
Dene tetelu iku, si kidang suka ing panitipun, pan si gajah alena patinireki, si ula ing patinipun, ngandelaken upase mandos.
Dari ketiganya itu, si kijang mati karena kegembiraannya, gajah mati karena keteledorannya, sedangkan ular mati karena keganasan bisanya.
11
Tetelu nora patut, yen tiniru mapan dadi luput, titikane wong anom kurang wewadi, bungah akeh wong kang nggunggung, wekasane kajalomprong.
Ketiganya tidak patut kau tiru, kalau kau tiru akibatnya akan buruk. Ciri-ciri pemuda adalah tidak dapat menyimpan rahasia , senang bia banyak yang menyanjung yang akhirnya menjerumuskan.
12
Yen wong anom iku, kakehan panggunggung, dadi kumprung, pengung bingung wekasane pan angoling, yen ginunggung muncu-muncu, kaya wudun meh mencothot.
Jika pemuda terlalu banyak sanjungan, maka ia menjadi tolol, tuli, dan bingung, akhirnya mudah diombang-ambingkan, jika sedang dimuji, maka monyong seperti bisul yang hampir meletus
13
Dene kang padha nggunggung, pan sepele iku pamrihipun, mung warege wadhuk kalimising lathi, lan telese gondhangipun, reruba alaning uwong.
Adapun yang senang menyanjung sangat sederhana keinginannya, yaitu kenyang perut, basah lidah dan tenggorokan dengan menjual keburukan orang lain.
14
Amrih pareke iku, yen wus kanggep nuli gawe umuk, pan wong akeh sayektine padha wedi, tan wurung tanpa pisungsung, adol sanggup sakehing wong.
Supaya dekat (dengan atasan). Jika sudah terpakai kemudian membuat ulah dengan membuat orag menjadi takut sehingga ia menerima upeti dari hasil menjual kemampuan orang lain.
15
Yen wong mangkono iku, nora pantes cedhak lan wong agung, nora wurung anuntun panggawe juti, nanging ana pantesipun, wong mangkono didhedheplok.
Orang seperti itu tidak pantas untuk berdekata dengan pembesar karena dapat mendorong untuk berbuat jahat. Meskipun begitu tetap ada kepantasannya, yaitu ditumbuk.
16
Aja kakehan sanggup, durung weruh tuture agupruk, tutur nempil panganggepe wruh pribadi, pangrasane keh kang nggunggung, kang wus weruh amalengos.
Jangan terlalu merasa tahu banyak. Belum melihat dengan mata kepala sendiri tetapi banyak berbicara, bahkan hanya dengan mendengar seolah-olah mengetahui sendiri. Dikiranya banyak yang menyanjung, padahal yang mengetahuinya akan memalingkan muka.
17
Aja nganggo sireku, kalakuwan kang mangkono iku, nora wurung cinirenen den titeni, mring pawong sanak sadulur, nora nana kang pitados.
Oleh karena itu, Nak. Jangan kau bersikap seperti itu karena pasti akan mencadi catatan dalam hati sanak saudara. Mereka tidak akan percaya lagi kepadamu.
SUMBER :http://roslianissilhouete.blogspot.com/2011/01/g-m-b-u-h-01-sekar-gambuh-ping-catur.html
Arti tembang macapat GAMBUH, arti kata, makna ,tejemahan, bahasa Indonesia, pesan, arti
G A M B U H
01Sekar gambuh ping catur, kang cinatur polah kang kalantur, tanpa tutur katula-tula katali, kadaluwarsa kapatuh, katuruh pan dadi awon.
Sekar gambuh pola yang keempat, yang menjadi bahan perbincangan adalah perlaku yang tidak teratur, tidak mau mendengar nasihat, semakin lama semakin tak terkendali, hal ini akan berakibat buruk.
02
Aja nganti kabanjur, barang polah ingkang nora jujur, yen kebanjur sayekti kojur tan becik, becik ngupayaa iku, pitutur ingkang sayektos.
Jangan sampai kau terlanjur dengan tingkah polah yang tidak jujur, jika sudah telanjur akan mecelakakan, dan hal itu tidak baik. Oleh karena itu, berusahalah ajaran yang sejati.
03
Tutur bener puniku, sayektine apantes tiniru, nadyan metu saking wong sudra papeki, lamun becik nggone muruk, iku pantes sira anggo.
Ajaran yang benar itu patut kau ikuti, meskipun berasal dari orang yang rendah derajatnya, namun jika baik dalam mengajarkan, maka ia pantas kau terima.
04
Ana pocapanipun, adiguna adigang adigung, pan adigang kidang adigung pan esthi, adiguna ula iku, telu pisan mati sampyoh.
Ada kiasa yang berbunyi adiguna, adigang, adigung, adigang kiasan kijang, adigung kiasan gajah, dan adiguna kiasan ular. Ketiganya mati bersamaan.
05
Si kidang ambegipun, angandelaken kebat lumpatipun, pan si gajah angandelken gung ainggil, ula ngandelaken iku, mandine kalamun nyakot.
Tabiat si kijang adalah menyombongkan kecepatannya berlari, si gajah menyombongkan tubuhnya yang tinggi besar, sedangkan si ular menyombongkan bisaya yang ganas bila menggigit.
06
Iku upamanipun, aja ngandelaken sira iku, suteng nata iya sapa kumawani, iku ambeke wong digang, ing wasana dadi asor.
Itu semua hanya perumpamaan, janganlah kau menyombongkan diri karena putra raja sehingga merasa tidak mungkin ada yang berani, itu tabiat yang adiganng, ujung-ujungnya merendahkanmu.
07
Adiguna puniku, ngandelaken kapinteranipun, samubarang kabisan dipundheweki, sapa bisa kaya ingsun, togging prana nora enjoh.
Watak adiguna adalah menyombongakan kepandaiannya, seluruh kepandaian adalah miliknya. Siapa yang bisa seperti aku, padahal akhirnya tidak sanggup.
08
Ambek adigung iku, angungasaken ing kasuranipun, para tantang candhala anyenyampahi, tinemenan nora pecus, satemah dadi geguyon.
Tabiat orang adigung adalah menyombongkan keperkasaan dan keberaniannya, semuanya ditantang berkelahi, bengis, dan suka mencela. Tetapi jika benar-benar dihadapi, ia tak akan melawan, bahkan jadi bahan tertawaan.
09
Ing wong urip puniku, aja nganggo ambek kang tetelu, anganggowa rereh ririh ngati-ati, den kawangwang barang laku, kang waskitha solahing wong.
Dalam kehidupan, jangan kau kedepankan tiga tabiat tersebut, berlakulah sabar, cermat, dan hati-hati. Perhatikan segala tingkah laku, waspadai segala perilaku orang lain.
10
Dene tetelu iku, si kidang suka ing panitipun, pan si gajah alena patinireki, si ula ing patinipun, ngandelaken upase mandos.
Dari ketiganya itu, si kijang mati karena kegembiraannya, gajah mati karena keteledorannya, sedangkan ular mati karena keganasan bisanya.
11
Tetelu nora patut, yen tiniru mapan dadi luput, titikane wong anom kurang wewadi, bungah akeh wong kang nggunggung, wekasane kajalomprong.
Ketiganya tidak patut kau tiru, kalau kau tiru akibatnya akan buruk. Ciri-ciri pemuda adalah tidak dapat menyimpan rahasia , senang bia banyak yang menyanjung yang akhirnya menjerumuskan.
12
Yen wong anom iku, kakehan panggunggung, dadi kumprung, pengung bingung wekasane pan angoling, yen ginunggung muncu-muncu, kaya wudun meh mencothot.
Jika pemuda terlalu banyak sanjungan, maka ia menjadi tolol, tuli, dan bingung, akhirnya mudah diombang-ambingkan, jika sedang dimuji, maka monyong seperti bisul yang hampir meletus
13
Dene kang padha nggunggung, pan sepele iku pamrihipun, mung warege wadhuk kalimising lathi, lan telese gondhangipun, reruba alaning uwong.
Adapun yang senang menyanjung sangat sederhana keinginannya, yaitu kenyang perut, basah lidah dan tenggorokan dengan menjual keburukan orang lain.
14
Amrih pareke iku, yen wus kanggep nuli gawe umuk, pan wong akeh sayektine padha wedi, tan wurung tanpa pisungsung, adol sanggup sakehing wong.
Supaya dekat (dengan atasan). Jika sudah terpakai kemudian membuat ulah dengan membuat orag menjadi takut sehingga ia menerima upeti dari hasil menjual kemampuan orang lain.
15
Yen wong mangkono iku, nora pantes cedhak lan wong agung, nora wurung anuntun panggawe juti, nanging ana pantesipun, wong mangkono didhedheplok.
Orang seperti itu tidak pantas untuk berdekata dengan pembesar karena dapat mendorong untuk berbuat jahat. Meskipun begitu tetap ada kepantasannya, yaitu ditumbuk.
16
Aja kakehan sanggup, durung weruh tuture agupruk, tutur nempil panganggepe wruh pribadi, pangrasane keh kang nggunggung, kang wus weruh amalengos.
Jangan terlalu merasa tahu banyak. Belum melihat dengan mata kepala sendiri tetapi banyak berbicara, bahkan hanya dengan mendengar seolah-olah mengetahui sendiri. Dikiranya banyak yang menyanjung, padahal yang mengetahuinya akan memalingkan muka.
17
Aja nganggo sireku, kalakuwan kang mangkono iku, nora wurung cinirenen den titeni, mring pawong sanak sadulur, nora nana kang pitados.
Oleh karena itu, Nak. Jangan kau bersikap seperti itu karena pasti akan mencadi catatan dalam hati sanak saudara. Mereka tidak akan percaya lagi kepadamu.
SUMBER :http://roslianissilhouete.blogspot.com/2011/01/g-m-b-u-h-01-sekar-gambuh-ping-catur.html
the new pyramid has been found in Indonesia ??,,
Mount in Garut, West Java, Indonesia was named Sadahurip. But, there are also people who call the Gunung Putri, leutik Mount, or Mountain of Love. Local people even have their own designation: the sacred mountain.Its form is unusual. Instead of a cone, pyramid-like peak form like the one in Egypt. Sadahurip Mount or Mount Princess has become a byword, because of the catastrophic disaster team Purba formed the Special Staff of President Office of Social Assistance and Disaster Field discover anomalies. Presumably there are man-made pyramid building in it. The term "pyramid mountain" was instantly popular.Remarkably, the "pyramid Garut" estimated to be greater and much older than the Pyramids of Giza in Egypt. About 10,000 years before Christ. The process of excavation required to prove its truth.Members of the team, Iwan Sumule said, all the scientific process and the various methods that have been made possible and required there. Georadar and geoelectric included, as well as testing with carbon dating. The result, "this is not natural but man made," he told VIVAnews.com, Thursday, December 1, 2011.Tim, he added, also using interferometric methods Syntetic Aperture Radar (IFSAR). "The resulting picture is completely naked. It can be seen, (from the picture) which is a yellow stone. While blue is water," said Iwan.If the rays, the stone will reflect light. That's what captured IFSAR. Have already been done by a layer of rock excavation? "Already, just a few meters. The stone we use for carbon dating tests," said Iwan.Interestingly, of the IFSAR can be seen, not merely the form of a pyramid. Also visible in the surrounding rocks, and shorter. "It could be a smaller pyramid, or spinx like those in Egypt."But what, exactly, the form of buildings and the civilization which built it, the team can not ensure. "We have not made excavation, if so, can tell a lot of things. Problem origin, why it was there, and who built it. There are historical," said Iwan.
when to implement eksavakasi?
John explained that currently it is still doing intensive communication with relevant agencies, the Muspida, as well as village heads and community Garut. "That there was a phenomenal discovery in a sacred site by local residents. We're trying to dismantle the mind, that could be rationalized," he said.One of them, John explains, some time ago in a television media, the village chief Sukahurip - where the mountains are - tell me, there are many flashes of lightning and the light in the surrounding mountains. "We think it makes sense, because taking samples in Egypt, the pyramid is not just a tomb of Pharaoh, but no technology in it," he said. Advanced technologies - even for the present example, hydro technology, power, and no magnetic field. There is also literature that mention the pyramid was built to anticipate the flood.John added, not just people who are skeptical of the findings of the team. Also some agencies. "They are less concerned. Antara to belief. And all we've done the research methods, this finding has been phenomenal," he said. "It should be very proud and we are aware, there is a large and old civilizations in the archipelago of the earth."
Gunung Putri South-West side |
Of evidence to assess the presence of man-made structures that make up Mountain Princess Garut performed using geoelectric equipment Superstring. Geoelectric equipment used to scan the geological layers of rock on the hill by measuring the resistivity.
In a written statement received VIVAnews.com, Monday, December 19, 2011, member of the Ancient catastrophic disaster that the President established the Office of the Special Staff of Social Assistance and Disaster Field, said Iwan Sumule geoelectric results with an electrode distance of 20 meters and 10 meters, showed no horizontal unconformity or "beheading" in the body of intrusive rocks (red) at a depth of about 120 meters from the summit.
Efforts to prove the result, first, the intrusion branch to the right that seems to form the basis of morphology which has an elevation terrain topography with valley Cirahong. Then, an 120-meter limit seems to coincide with the start of the topography of the climb steeper slopes, while weathering of rock to red soil.
Coupled with the results of geoelectric with a distance of 5 and 3-meter stretch of the East West North South and strengthens the conclusion that no structure formation is highly unlikely that the results of a natural formation.
The results of the 3D contour plots of digital data resolution of 5 meters IFSAR topography reinforces the hypothesis of the formation of anomalous geologic processes cinder cone hill located on a bedrock intrusions are beheaded. Then, the source material from the excavation area Cirahong valley which is 1-2 kilometers from the summit of the mountain princess. Evidenced by the excavation of the valley Cirahong volume is equal to the volume of deposits of the mountain princess.
While the C14 carbon testing results indicate the age of ancient soil top layer of soil that has been tested in BATAN carbon dating C14 is 6000 years before Christ. While the age of the soil as hard as rock underneath is 7,500 years before Christ. If there are structures that are under a layer of soil and rock will be more older age.
source :
http://nasional.vivanews.com/news/read/268743-gambar--telanjang--temuan-piramida-di-garut
Langganan:
Postingan (Atom)